
Kompetisi Akutansi Universitas Trilogi
Kompetisi Akutansi Universitas Trilogi
Setelah terlibat dalam satu kompetisi design yang digelar beberapa waktu lalu, STIE EKUITAS Kembali berpartisipasi dalam sebuah kompetisi berskala nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Trilogi Jakarta pada 19 sampai 29 April 2021 yang lalu, yakni ‘Trilogi Accounting Competition Part XII’ .
Kompetisi yang memiliki 3 babak penyisihan ini, melibatkan peserta dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Trisakti School Management, Universitas Udayana, Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, dan 30 perguruan tinggi lainnya.
STIE EKUITAS sendiri hadir dengan mengirimkan 2 perwakilan tim yakni Tim Asterix dan juga Tim Obelix. Kedua tim tersebut terbentuk atas gabungan mahasiswa/i terpilih hasil dari seleksi yang dilakukan oleh HIMASI (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) melalui kompetisi internal GTEO jauh sebelum kompetisi berlangsung.
Dengan naik turunnya performa dari setiap tim, berhasil membuat kompetisi tersebut menjadi lebih ketat , dan sekaligus menjadikan kompetisi tersebut untuk lebih tidak bisa diprediksi karena perubahan score yang terhitung cepat hingga hampir sama sekali tidak ada satupun tim yang mendominasi .
Tim Asterix terdiri dari Nurul Mafaza Umari, Alia Azhara, Rezki Maulida Yunian dan Tim Obelix terdiri dari Rindy Diana Supartini, Annisa Rizqi Fauziani, M Iqbal Dira Alkhair. Kedua tim tersebut diuji untuk mengerjakan soal dari beberapa mata kuliah, seperti akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, akuntansi biaya, perpajakan, akuntansi manajemen, auditing, PSAK dan sistem informasi akuntansi. Merupakan sebuah pencapaian yang cukup baik, sebab kedua perwakilan dari STIE EKUITAS berhasil mencicipi seluruh babak yang terdapat dalam kompetisi tersebut.
Terdapat 3 babak penyisihan sebelum dapat memutuskan peraih juara dalam kompetisi tersebut. Diurutan pertama, terdapat babak first main round yang mengharuskan peserta untuk mengerjakan soal yang terdiri dari 30 jenis pertanyaan pilihan ganda dan 20 jenis pertanyaan essai.
Kemudian yang kedua para peserta dengan 35 score tertinggi melaju pada babak Answers Me If You Can. Di babak tersebut pengerjaan soal dilakukan secara tim, dengan soal yang terdiri dari 3 bentuk hitungan dan harus dikerjakan selama 45 menit.
Setelah babak tersebut berakhir, kemudian para peserta yang berhasil mendapat point tertinggi, berhak untuk melanjutkan kompetisi tersebut dibabak Final (Debate Battle). Yang mana pada sesi debat tersebut, terdapat 16 tim yang lolos dari babak sebelumnya. Dan pada babak tersebut juga, peserta akan melakukan debat sebanyak 4 sesi, yang dalam setiap sesi nya berdurasi masing-masing selama 26 menit.
Namun sayang, perjuangan mahasiswa STIE EKUITAS harus terhenti dibabak final, sebab score yang dimiliki masih jauh lebih rendah dibanding peserta lain.
“Pengalaman mengikuti kompetisi berkaitan dengan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan akuntansi, tim work, percaya diri, berpikir kritis. Membuka waawasan mereka untuk lebih semangat belajar dan berjuang di tengah kompetisi yang semakin tajam. Mereka bisa sharing dengan anggota GTEO lainnya, dan mahasiswa pada umumnya tentang pengalaman mereka dan bisa memotivasi mahasiswa lain untuk berprestasi.” Ujar bu Dwi Purwanti ketika ditanya mengenai pendapatnya selepas berlangsungnya acara tersebut.
Dibalik gugurnya kedua tim yang telah berjuang, sudah sepatutnya kita semua memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap mereka. Mengingat, apa yang telah mereka lakukan jauh-jauh hari sebelum kompetisi berlangsung, itu semua merupakan sebuah rangkaian proses yang baik dan belum tentu bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Sekali lagi tetap semangat Tim Asterix dan juga Tim Obelix . Semoga apa yang telah terjadi hari kemarin, hari ini, bisa menjadi satu pengalaman berharga dan berfungsi sebagai modal atas prestasi yang akan diukir dikemudian hari. Sekali lagi, tetap semangat !
Penulis Artikel : Eri Budiman