
Latihan Kepemimpinan Mahasiswa 2021
Hampir di seluruh Perguruan Tinggi Indonesia, selalu menekankan bahwasannya leadership merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang suatu kinerja atas orang pribadi maupun kelompok.
Dalam hal ini, hubungan antar sesama, seakan-akan telah tumbuh menjadi momok yang cukup mendasar atas tingkah laku diluar nalar yang selama ini banyak dilakukan oleh kebanyakan pemimpin di Indonesia.
Salah satu program yang diinisiasi untuk menghindari hal tersebut adalah melalui Latihan Kepemimpinan Mahasiswa yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE EKUITAS pada 21 sampai dengan 23 Juni 2021 beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 450 partisipan tersebut, telah hadir beberapa representatif yang memiliki segudang pengalaman ketika berkecimpung dalam dunia organisasi.
Hal tersebut dilakukan guna penyampaian materi menjadi lebih faktual. Sebab, segala sesuatu yang mereka sampaikan bukan merupakan sekadar teori, melainkan bersumber pada kejadian-kejadian nyata ketika berorganisasi. Beberapa narasumber yang dimaksud adalah :
- Fajar Fajriyan (Mantan Ketua DPM STIE EKUITAS)
- Muhamad Farhan (Presma UGM)
- Riyadi Santoso, S.Pd (Wakil ketua kwarda Bengkulu/Andalan Nasional Binawasa)
- Hagi Alfarisy (Mantan Presma STIE EKUITAS)
- Agus Rahmat (Alumni HMM)
- Sukma Setiawan (Mantan Presma STIE EKUITAS)
Pada salah satu sesi tanya jawab di kegiatan tersebut, terdapat banyak partisipan yang menaruh atensi tinggi terhadap apa yang disampaikan oleh para pemateri khususnya mengenai filosopi kepemimpinan. Itu terbukti ketika salah seorang partisipan bertanya mengenai bagaimana bentuk implementasi masyarakat, khususnya mahasiswa, dari point kedua dalam Trilogi Kepemimpinan (Ing Madyo mangun Karso).
“Mahasiswa harus berperan aktif ketika berada dalam lingkungan masyarakat di mana mereka dapat memotivasi lingkungan, sehingga mahasiswa tersebut bisa berperan dalam membangun lingkungan, mengajar dan memotivasi anak-anak, supaya memiliki kemauan belajar yang jauh lebih tinggi daripada sebelum nya.” jawab seorang narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Hidayat Ade Saputra Sastra Wijaya selaku Ketua Pelaksana dari kegiatan tersebut mengatakan bahwasannya kegiatan ini dibuat bukan semata-mata untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa dalam kepemimpinan, melainkan mahasiswa juga diharapkan dapat mengimplementasikan apa yang sudah menjadi dasar daripada kegiatan tersebut kepada ranah-ranah yang bijak untuk diimplementasikan.
Dengan demikian, apa yang telah disampaikan oleh seluruh pembicara atau pemateri dalam kegiatan tersebut tidak hanya menjadi hal yang bersifat filosofis, melainkan juga implementatif agar kelak generasi yang hadir saat ini bisa turut ikut serta dalam membangun keadaan positif untuk bangsa dan juga negara.
Penulis Artikel : Eri Budiman
Redaktur : HUMAS STIE EKUITAS