
Webinar Nasional 2021 Call for Paper
22 Juli 2021, Sebuah kegiatan bernama Webinar Nasional Call for Paper bertemakan “Sustainable Development Goals melalui Penguatan Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19” telah digelar oleh Lembaga Pengabdian pada Masyrakat (LPPM) STIE EKUITAS dan LPPM gabungan disejumlah perguruan tinggi Indonesia beberapa waktu lalu.
Acara tersebut dibuat setelah melewati berbagai kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya guna melakukan sosialisasi atau ajakan untuk segera membuat publikasi ilmiah yang ditujukan kepada seluruh Civitas Akademika yang ada di Indonesia.
Bagi Ibu/Bapak atau temen-temen yang masih bingung apasih publikasi ilmiah itu? Kenapa harus dibuat? Dan apa sih manfaatnya? Saya ulas sedikit yaa.
“Publikasi Ilmiah merupakan sebuah kegiatan yang timbul setelah pihak pembuat melakukan penelitian atas hal-hal telah diteliti dan memiliki fungsi bagi dosen maupun perguruan tinggi sebagai satu kegiatan yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan, mengolah dan mengkomunikasikan data, dan sebagai salah satu penunjang dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yakni penelitian.”
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Uman Suherman selaku Kepala LLDIKTI Wil IV Jabar dan Banten, Prof. Dr. Ina Primiana, SE., MT selaku Wakil Ketua PED Jabar, Bambang Tris Bintoro selaku Waketum Kadin Kota Bandung Bid. Koperasi & UMKM, dan Kemitraan dan pihak-pihak LPPM dari sejumlah perguruan tinggi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Selain mengajak untuk mulai mempublikasikan jurnal ilmiah, dalam acara tersebut juga meliputi kegiatan untuk menampilkan sejumlah informasi dari data-data yang bersifat kredibel tentang kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia.
Seperti apa yang Prof. Dr. Ina Primiana, SE., MT paparkan selaku invited speaker, bahwasannya pulau jawa masih menduduki peringkat lebih tinggi dibanding pulau besar lain mengenai PDB (Produk Domestik Bruto) yang ada di Indonesia. Dari informasi tersebut, kita dapat menilai bahwa belum meratanya sebaran PDB yang terdapat di sejumlah pulau besar di Indonesia.
Maka dari itu, segala perhatian dan juga rencana perlu segera di implementasikan guna sebaran PDB di sejumlah pulau Indonesia mulai merata. Tidak hanya Pulau Jawa yang paling aktif dalam perputaran PDB tersebut, melainkan pulau-pulau besar lain dapat turut ikut serta dalam bahu membahu terhadap sebuah tujuan besar yang dicanangkan oleh Negara Indonesia.
Seperti apa yang dipaparkan oleh pemateri sebelumnya, Prof. Dr. Ina Primiana, SE., MT, bahwasannya pemerataan dari ke 5 pulau di Indonesia merupakan satu urgensi yang harus segera dilakukan oleh pihak perguruan tinggi yang melakukan pengabdian terhadap masyarakat.
Dalam materi yang dibawakan oleh Bambang Tris Bintoro selaku Waketum Kadin Kota Bandung Bid. Koperasi & UMKM, database yang dimiliki oleh pihak terkait perlu untuk diolah sehingga menghasilkan satu output yang dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu yang ditekankan oleh beliau adalah mengenai profiling atau identifikasi masalah yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi terhadapa UMKM setingkat kelurahan maupun kecamatan salah satunya.
Dalam pendampingan tersebut, terdapat 8 aspek yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi saat kegiatan profiling atau identifikasi masalah database UMKM dilakukan. Beberapa diantaranya adalah :
- Bimbingan teknis manajerial
- Mentoring coaching clinic case conference
- Akses legalitas & perizinan
- Askses pemasaran
- Akses permodalan perbankan dan non-perbankan
- Akses Teknologi
- Ruang display pameran bazzar
- Temu Bisnis
Beberapa aspek tersebut harus diikut sertakan ketika melakukan kegiatan pendampingan guna dapat menghasilkan Usaha Mikro Kecil Naik Kelas yang kuat, tangguh, dan mandiri.
Maka dari itu, dengan diadakannya Webinar Nasional Call for Paper bertemakan “Sustainable Development Goals melalui Penguatan Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19” besar harapan LPPM STIE EKUITAS untuk seluruh perguruan tinggi untuk ikut memupuk atau membantu para pelaku UMKM untuk terus tumbuh sehingga pengabdian tidak hanya dirasakan secara harfiah melainkan dapat dirasakan atau dilihat hasil nyata atas dilakukannya kegiatan tersebut.
Penulis Artkel : Eri Budiman
Redaktur : HUMAS STIE EKUITAS